bagus...
Senin, 19 November 2012
Cara Membuat Rambut Keriting Menjadi Lurus Secara Alami
Labels: Tips Rambut
RAmbut cantik lurus alamiDhono-wareh NAHHH anda mempunyai rambut keriting dan ingin membuatnya Lurus seperti artis korea hehehe berikut beberapa cara meluruskan rambut keriting secara alami yang saya kumpulkan dari beberapa blog yang layak di coba untuk rambut anda tips membuat rambut keriting jadi lurus
membuat rambut keriting menjadi rambut lurus perlu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan karena cara cara dibawah ini adalah cara alami jadi perlu rutin dan ajek sampai hasil yang di inginkan cara membuat rambut keriting jadi lurus
resep rambut keriting jadi lurus
CARA MUDAH MELURUSKAN RAMBUT dau seledri
Ambilah beberapa daun seledri yang masih segar lalu tumbuk hingga hancur dan beri sedikit air. Setelah itu peras dan ambil sari airnya. Kemudian masukanlah ke dalam botol dan inapkan hingga semalam. Pagi harinya baru dapat dipakai sebagai Cream Bath [dengan cara dipijat-pijat hingga merata keseluruh kulit kepala], kemudian bilas dengan air dan keramas dengan shampo yang cocok
Santan Dan Jus Jeruk Nipis
Ambil segelas santan dan campuran 2 sendok makan air jeruk nipis di dalamnya. Taruh di lemari es. Ini akan membuat campurannya mengental. Balurkan campuran ini ke semua bagian rambut, sampai ke akar rambut, hingga merata. Lakukan pemijatan di bagian kepala. Kemudian sisir rambut anda dan tutup atau bungkus rambut anda dengan menggunakan shower cap. Diamkan hingga campuran mengering di rambut anda. Setelah itu anda dapat membentuk rambut Anda seperti yang Anda inginkan. Karena kandungan kapur berkurang, rambut Anda tidak akan lengket, dan akan terlihat sehat. Lakukan ini secara rutin, maka rambut anda akan menjadi lurus dan rapi.
Susu
Campurkan 1 cangkir susu dan 1/2 cangkir air . Masukkan campuran ini ke dalam botol semprot. Kemudian, semprotkan pada rambut anda secara merata. Biarkan campuran ini meresap selama kira-kira 20-25 menit. Setelah kering dan meresap, sisir rambut anda hingga rapi. Kemudian cuci dan bilas rambut anda dengan shampo dan kondisioner. Jika cara ini dilakukan secara rutin, maka rambut anda akan lurus.
Anda juga dapat mencampur susu dan madu dalam jumlah sama dan menerapkannya pada rambut. Setelah dua jam, cuci rambut anda dengan shampo dan kondisioner, lalu sisir hingga rapi. Cara ini pun akan membuat anda memiliki rambut lurus seiring dengan perjalanan waktu. Artinya, anda pun harus melakukan cara ini secara rutin.
Minyak rambut yang dipanaskan.
Panaskan minyak rambut (hair oil), diamkan hingga hangat. Balurkan pada rambut anda kemudian pijat kulit kepala anda di selama 15-20 menit. Kemudian sisir secara menyeluruh dan menutupinya dengan handuk panas selama 30 menit. Ini bekerja pada teknik yang sama seperti pelurus. Ini menyediakan kelembaban untuk folikel Anda, sehingga akan merenggangkan rambut yang ikal dan bergelombang.
Semua cara diatas harus dilakukan secara rutin, paling tidak seminggu atau 2-3 kali. Pilih salah satu cara yang paling anda rasa cocok untuk rambut anda. Tips cara meluruskan rambut secara alami diatas akan membuat rambut keriting atau rambut ikal anda anda menjadi rambut lurus, halus dan tampak sehat, ketimbang menggunakan alat-alat elektronik atau menggunakan bahan kimia untuk meluruskan rambut anda. Memang hasilnya tidak akan secepat dan selurus menggunakan alat-alat atau obat kimia untuk meluruskan rambut, tapi cara alami meluruskan rambut akan lebih baik untuk kesehatan rambut anda. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya!
8 Resep Masker Alami agar Wajah Bersinar
SIAPA bilang cantik harus mengeluarkan biaya mahal untuk berjam-jam pergi ke salon! Dengan sedikit informasi dan kreativitas, Anda juga bisa tampil cantik dengan bahan-bahan alami. Salah satunya dengan sesekali membuat masker wajah. Ya, bahan-bahan alami seperti buah-buahan segar bisa menjadi penolong di saat Anda malas pergi ke salon.
1. Masker pisang. Bukan hanya memberikan banyak energi bagi tubuh. Pasta pisang yang dicampur dengan avokad dan mentimun akan membuat wajah Anda semakin cerah. Pasta pisang akan menjadi pelembap alami bagi wajah. Sedangkan avokad akan menjadikan kulit wajah menjadi sehat dan terasa kenyal karena kandungan vitamin E.
2. Masker putih telur. Resep yang satu ini berfungsi untuk mengecilkan pori-pori pada wajah. Caranya cukup mudah, Anda hanya membutuhkan 2 butir telur. Pisahkan putih telur dari kuning telur. Kemudian, kocok putih telur tersebut hingga menjadi kaku. Setelahnya, aplikasikan ke wajah Anda secara merata. Setelah 20 menit, bilas dengan air hangat. rasakan perbedaannya, dijamin kulit Anda akan lebih kencang dan pori-pori akan menyusut.
3. Masker santan dan madu. Resep ini bukan hanya bahan yang cocok untuk dibuat kue. Campuran santan dan madu adalan toner alami dan agen antibakteri untuk mengurangi peradangan di sekitar kulit wajah. Selain itu, gabungan keduanya juga bisa menjadi penghapus bintik-bintik hitam di wajah.
4. Masker tomat dan yoghurt. Campuran keduanya sudah dikenal sebagai masker yang baik untuk membersihkan komedo yang menumpuk. Caranya, Anda cukup menghaluskan tomat segar, kemudian tambahkan yoghurt, minyak zaitun, dan sedikit cuka. Diketahui tomat mampu membuka pori-pori wajah, cuka sebagai pembersih alami, yoghurt berperan dalam pembersihan, menghilangkan bercak-bercak hitam dan melembutkan kulit, sedangkan minyak zaitun akan membuat kulit tetap lembap.
5. Masker almond dan nanas. Almond bisa menjadi exfoliant atau membantu dalam pengelupasan sel-sel kulit mati. Sedangakn nanas akan membantu dalam melunakan enzim yang membantu memudahkan pengangkatan kulit mati setelah pembilasan. Caranya, campurkan pasta nanas dan almond bubuk. Kemudian aplikasikan ke wajah selama beberapa menit. Bilas dengan air hangat.
6. Masker mentimun dan anggur. Blender mentimun, beri sedikit susu segar dan 10 buah anggur. Setelah halus, beri segelintir oatmeal. Susu dan oatmeal akan menyembuhkan kulit yang meradang dan kering. Sedangkan mentimun dan anggur akan berperan sebagai anti-aging. Mentimun juga bermanfaat sebagai antiinflamasi alami yang bisa menghilangkan kekeringan dan kemerahan pada kulit wajah akibat sinar matahari berlebihan.
7. Masker minyak zaitun dan almond. Masker yang satu ini akan membantu untuk mengurangi kulit yang kering. Caranya, campur minyak zaitun dengan bubuk almond. Aplikasikan ke wajah selama 10 menit, biarkan hingga minyak meresap.
8. Masker jeruk dan kuning telur. Hanya dibutuhkan dua buah kuning telur dan satu sendok perasan jeruk. Caranya, campurkan kedua bahan tersebut hingga merata. Kemudian oleskan di wajah selama 10 menit. Diketahui, kuning telur merupakan resep tradisional untuk membantu memerangi jerawat. Sedangkan perasan jeruk sebagai pembersih alami dan mengandung vitamin C yang melimpah. (Allwomenstalk/*/OL-06)
MATA
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap atau terang tergantung atas penglihatan seseorang.
Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan : Mata memfokuskan bayangan pada retina System syaraf mata yang memberi informasi ke otak
Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
1. Alat Optik Mata
Bagian-bagian pada mata terdiri dari : Retina Terdapat ros batang dank ones/kerucut, fungsi rod untuk melihat pada malam hari sedangkan kone untuk melihat siang hari. Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf optikus.
Fovea sentralis Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning). Kornea dan lensa Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai jarak. Pupil Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya. Sistem optic mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena :
a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar
b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi
c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1
e. Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris
f. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi
g. Tekanan bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20 mmHg
h. Tiap mata dilindungi oleh tulang
i. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak
j. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan bola mata (m=muskulus = otot).
2. Daya Akomodasi
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap demikian pula bola mata (diameter bola mata 20 – 23 mm). kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek di sebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata / lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin berkurang. Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada “titik dekat” punktum proksimum. Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P (dalam meter) maka disebut Ap (akisal proksimum); pada saat ini mata berakomodasi sekuat-kuatnya (mata berakomodasi maksimum). Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik jauh/punktum remotum. Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (dalam meter) maka disebut Ar (Aksial Proksimum); pada saat ini mata tidak berakomodasi/lepas akomodasi. Selisih A dengan Ar disebut lebar akomodasi, dapat dinyatakan : A = lebar akomodasi yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas akomodasi maksimal. Secara empiris A = 0,0028 (80 th – L) dioptri L = umur dalam tahun Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop. Presbyop ini bukan merupakan cacat penglihatan. Ada satu dari sekian jumlah orang tidak mempunyai lensa mata . Mata demikian disebut mata afasia.
3. Penyimpangan Penglihatan
Mata yang mempunyai titik jauh/punktum remotum terhingga akan memberi bayangan benda secara tajam pada selaput retina. Dikatakan mata emetropia. Sedangkan mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga , mata demikian disebut mata ametropia. Mata emetropia mempunyai punktum proksimum sekitar 25 cm, disebut mata normal. Sedangkan mata emetropia yang mempunyai punktum proksimum lebih dari 25 cm di sebut mata presbiopia.
4. Miopia
Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu kecil di sebut mata myopia. Mata myopia ini bentuk mata terlalu lonjong maka benda berjauhan tak terhingga akan tergambar tajam di depan retina. Mata seperti ini dapat melihat tajam benda pada titik dekat tanpa akomodasi. Dengan akomodasi kuat akan terlihat benda yang lebih dekat lagi.
5. Hipermetropia
Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu besar dikatakan hipermetropia. Kalau diperhatikan bola mata hipermetropia maka akan terlihat bola mata yang agak gepeng dari normal. Mata yang demikian itu tanpa akomodasi bayangan tak terhingga akan terletak di belakang retina, tetapi kadang kala dengan akomodasi akan terlihat benda-benda yang jauh tak terhingga secara tajam bahkan dapat melihat benda-benda berada dekat di depan mata. Baik myopia maupun hipermetropia kelainannya terletak pada poros yang di sebut ametropia poros. Selain myopia dan hipermetropia, ada salah satu kelainan pada lensa mata yaitu astigmatisma. Astigmatisma terjadi apabila salah satu komponen system lensa menjadi bentuk telur daripada sferis. Tambahan pula kornea atau lensa kristaline menjadi memanjang ke salah satu arah. Dengan demikian radius kurvatura menjadi lebih besar pada arah memanjang. Sebagai konsekwensi berkas cahaya yang masuk lewat kurvatura yang panjang akan difokuskan dibelakang retina sedangkan berkas cahaya yang masuk lewat kurvatura yang pendek difokuskan di depan retina. Dengan perkataan lain mata tersebut mempunyai pandangan jauh terhadap beberapa berkas cahaya dan berpandangan dekat terhadap sisa cahaya. Dengan demikian mata seseorang yang menderita astigmatisma tidak dapat memfokuskan setiap objek dengan jelas.
6. Tehnik Koreksi
Setelah melalui pemeriksaan dokter mata dengan seksama maka ditentukan apakah penderita menderita presbiopia, hipermetropia, myopia, astigmatisma atau campuran (presbiopia dan myopia).
• Mata presbiopia
Pada mata presbiopia tidak ada masalah untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah adalah melihat dekat, untuk itu penderita dianjurkan memakai kacamata positif.
• Mata hipermetropia
Mata demikian kemampuan melihat jauh dan dekat terganggu dimana punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan memakai kacamata positif.
• Mata myopia
Pada mata myopia , kemampuan melihat dekat dan jauh tergganggu oleh karena letak punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat sehingga dianjurkan memakai kacamata negatif.
• Mata astigmatisma
Penderita yang mengalami mata astigmatisma akan terganggu penglihatannya tidak dalam segala arah, sehingga penderita ini dianjurkan memakai kacamata silindris atau kaca mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan satu mata akan melihat garis dalam satu arah lebih jelas daripada kea rah yang berlawanan.
• Campuan
Ada penderita yang matanya sekaligus mangalami presbipoi dan myopia, maka mempunyai punktum proksimum yang letaknya terlalu jauh dan punktum remotum terlalu kecil, penderita demikian memakai kacamata rangkap yaitu kacamata bifocal (negatif diatas, positif di bawah).
1. PENGERTIAN NORMA
Norma secara normatif mengandung arti aturan, kaidah, petunjuk, pedoman
yang harus dipatuhi oleh manusia agar perilakunya tidak menyimpang dan tidak
merugikan pihak lain. Sedangkan bagi pelanggarnya akan mendapat sanksi sesuai
dengan aturan yang disepakati bersama. Di
dalam kehidupan masyarakat dijumpai beberapa macam norma, diantaranya adalah :
a)
Norma
adat atau sopan santun
Merupakan aturan-aturan,
kaidah-kaidah yang telah disepakati sekelompok masyarakat dan pelanggarnya
mendapat sanksi adat, karena melanggar kesopanan adat atau aturan-aturan adat.
b) Norma hukum
Merupakan
suatu kaidah, suatu aturan yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dan
pelanggarnya dapat ditindak dengan pasti oleh penguasa yang sah dalam
masyarakat. Norma hukum biasanya (tetapi tidak selalu) berlaku berdasarkan
suatu perundang-undangan, peraturan pemerintah, kepres dan sebagainya.
c) Norma moral
atau norma social
Merupakan
aturan-aturan, kaidah-kaidah untuk berperilaku baik dan benar yang berlaku
universal. Artinya, kaidah tersebut dapat diterima oleh manusia diseluruh
dunia. Yang mendasarinya adalah hati nurani atau hati kecil manusia. Sedangkan
pelanggarnya mendapat sanksi moral yaitu merasa bersalah dan hal ini bisa
berdampak pada pengucilan terhadap si pelaku.
d) Norma agama
Merupakan
kaidah, aturan, petunjuk yang bersumber dari wahyu Tuhan lewat Nabi atau Rasul.
Kaidah ini berisi petunjuk kepada manusia untuk menaati dan menghindari
laranganNya. Sifat norma agama adalah mutlak dan tidak boleh dirubah serta
dibantah, jadi bersifat absolut.
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1.
Faktor
predisposisi
o
Faktor yang mempengaruhi harga diri,
termasuk penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik
o
Faktor yang mempengaruhi penampilan
peran, yaitu peran yang sesuai dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan
peran yang sesuai dengan kebudayaa
o
Faktor yang mempengaruhi identitas
diri, yaitu orang tua yang tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan
kultur social yang berubah
2.
Faktor
Presipitasi
o
Faktor presipitasi dapat disebabkan
oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu ( internal or eksternal
sources ), yang dibagi 5 ( lima ) kategori :
o
Ketegangan peran, adalah stress yang
berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam peran atau posisi yang
diharapkan seperti konsep berikut ini :
o
Konflik peran : ketidaksesuaian
peran antar yang dijalankan dengan yang diinginkan
o
Peran yang tidak jelas: kurangnya
pengetahuan individu tentang peran yang dilakukannya
o
Peran berlebihan : kurang sumber
yang adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang kompleks
o
Perkembangan transisi, yaitu
perubahan norma yang berkaitan dengan nilai untuk menyesuaikan diri
o
Situasi transisi peran, adalah
bertambah atau berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu melalui
kelahiran atau kematian orang yang berarti
o
Transisi peran sehat – sakit, yaitu
peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau keadaan sakit. Transisi ini
dapat disebabkan :
o
Kehilangan bagian tubuh
o
Perubahan ukuran dan bentuk,
penampilan atau fungsi tubuh
o
Perubahan fisik yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan
o
Prosedur pengobatan dan perawata
o
Ancaman fisik seperti pemakaian
oksigen, kelelahan, ketidakseimbangan bio – kimia, gangguan penggunaan obat,
alkoholdan zat.
3.
Perilaku
Data yang dikumpulkan oleh seorang perawat, hendaknya data perilaku yang obyektif dan dapat diamati. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendaha ( Stuart dan Sundeen, 1995 ) yaitu identitas kacau dan depersonalisasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Data yang dikumpulkan oleh seorang perawat, hendaknya data perilaku yang obyektif dan dapat diamati. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendaha ( Stuart dan Sundeen, 1995 ) yaitu identitas kacau dan depersonalisasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Perilaku
dengan harga diri yang rendah
o
Mengkritik diri sendiri atau orang lain
o Produktifitas menurun
o Destruktif pada orang lain
o Gangguan berhubungan
o Merasa diri lebih penting
o Merasa tidak layak
o Rasa bersalah
o Mudah marah dan tersinggung
o Perasaan negative terhadap diri sendiri
|
o Pandangan hidup yang pesimis
o Keluhan – keluhan fisik
o Pandangan hidup terpolarisasi
o Mengingkari kemampuan diri sendiri
o Mengejek diri sendiri
o Mencederai diri sendiri
o Isolasi social
o Penyalahgunaan zat
o Menarik diri dari realitas
o Khawatir
o Ketegangan peran
|
Perilaku
dengan Identitas kacau
o Tidak mengindahkan moral
o Mengurangi hubungan interpersonal
o Perasaan kosong
o Perasaan yang berubah – ubah
o Kekacauan identitas seksual
o Kecemasan yang tinggi
|
o Tidak mampu berempati
o Kurang keyakinan diri
o Mencintai diri sendiri
o Masalah hubungan intim
o Ideal diri tidak realistik
|
Perilaku
dengan Depersonalisasi
Afek
|
o Identitas hilang
o Asing dengan diri sendiri
o Perasaan tidak aman, rendah diri, takut, malu
o Perasaan tidak realistic
o Merasa sangat terisolasi
|
Persepsi
|
o Halusinasi pendengaran dan penglihatan
o Tidak yakin akan jenis kelaminnya
o Sukar membedakan diri dengan orang lain
|
Kognitif
|
o Kacau
o Disorientasi waktu
o Penyimpangan pikiran
o Daya ingat terganggu
o Daya penilaian terganggu
|
Perilaku
|
o Afek tumpul
o
Pasif dan tidak ada respon emosi
o Komunikasi tidak selaras
o Tidak dapat mengontrol perasaan
o Tidak ada inisiatif dan tidak mampu mengambil keputusan
o Menarik diri dari lingkungan
o Kurang bersemangat
|
4.
Mekanisme
Koping
Jangka Pendek
|
Jangka Panjang
|
1. Kegiatan yang dilakukan untuk
lari sementara dari krisis : pemakaian obat – obatan, kerja keras, nonton TV
terus menerus
|
1. Menutup
Identitas :
Terlalu cepat
mengadopsi identitas yang disenangi daro orang – orang yang berarti, tanpa
mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri
|
2. Kegiatan mengganti identitas
sementara :
(ikut kelompok social, keagamaan,
politik )
|
2. Identitas Negatif :
Asumsi yang bertentangan dengan
nilai dan harapan masyarakat
|
3. Kegiatan yang memberi dukungan
sementara : ( kompetisi olah raga kontes popularitas )
|
|
4. Kegiatan
mencoba menghilangkan anti identitas sementara : (penyalahgunaan obat – obat)
|
|
5.
6. Mekanisme pertahanan ego yang sering
digunakan adalah : fantasi, disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah
berbalik pada diri sendiri daan orang lain
B. Masalah Keperawatan
Masalah gangguan konsep diri
berhubungan dengan rasa bersalah sering menimbulkan kekacauan dan mengakibatkan
respon koping yang maladaptive. Respon ini dapat dilihat bervariasi pada
berbagai individu, yang mengalami ancaman integritas diri atau harga diri.
Masalah keperawatan dan contoh diagnosa keperawatan lengkap yang berkaitan
dengan gangguan konsep diri, lihat tabel berikut ini.
Masalah keperawatan yang berhubungan dengan konsep diri
Masalah
keperawatan uatama
|
Contoh
diagnosa keperawatan yang lengkap
|
1. Gangguan gambaran diri
|
· Gangguan gambaran
diri berhubungan dengan harga diri rendah
· Gangguan gambaran
diri berhubungan dengan defisit perawatan diri
|
2. Gangguan identitas diri
|
· Gangguan identitas
diri berhubungan dengan perubahan penampilan peran
· Gangguan identitas
berhubungan dengan keracunan obat yang dimanifestasika dengan control impuls
yang kacau dan hilang
|
3. Gangguan penampilan peran
|
· Gangguan
penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah
|
4. Gangguan harga diri
|
· Harga diri rendah
berhubungan dengan ideal diri yang tidak realistik
· Harga diri rendah
berhubungan dengan ideal diri terlalu tinggi
|
C. Perencanaan
Tindakan Keperawatan
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan aktualisasi diri klien : dengan membantu menumbuhkan, mengembangkan, menyadari potensi sambil mencari kompensasi ketidakmampuan
Meningkatkan aktualisasi diri klien : dengan membantu menumbuhkan, mengembangkan, menyadari potensi sambil mencari kompensasi ketidakmampuan
2.
Tujuan Khusus
Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan massalaha yang berhubungan dengan konsep diri daan membantu klien agar lebih mengerti akan dirinya secara tepat
Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan massalaha yang berhubungan dengan konsep diri daan membantu klien agar lebih mengerti akan dirinya secara tepat
3.
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan membantu klien mengidentifikasikan penilaian tentang situasi dan perasaan yang terkait, guna meningkatkan penilaian diri dan kemudian melakukan perubahan perilaku. Pendekatan penyelesaian masalah ini memerlukan tindakan yang bertahap sebagai berikut :
Tindakan keperawatan membantu klien mengidentifikasikan penilaian tentang situasi dan perasaan yang terkait, guna meningkatkan penilaian diri dan kemudian melakukan perubahan perilaku. Pendekatan penyelesaian masalah ini memerlukan tindakan yang bertahap sebagai berikut :
a.
Memperluas kesadaran diri; Tahap
memperluas kesadaran diri
Prinsip
|
Rasional
|
Tindakan
|
Membina hubungan saling percaya
|
Sikap perawat yang terbuka dapat
mengurangi perasaan terancam dan membantu klien menerima semua aspek dirinya
|
o Menerima klien apa adanya
o Dengarkan klien
o Dorong klien mendiskusikan pikiran dan perasaannya
o Respon yang tidak mengadili
o Katakan bahwa klien adalah individu yang berharga,
bertanggung jawab dan dapat menolong diri sendiri
|
Bekerja dengan kemampuan yang dimiliki
klien
|
Tingkat kemampuan menilai realitas
dan control diri diperlukan sebagai landasan asuhan keperawatan
|
o Identitas kemampuan klien
o Arahkan klien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
o Meyakinkan identitas klien
o Beri dukungan untuk menurunkan panic
o Pendekatan tanpa menuntut
o
Menerima dan mengklarifikasikan komunikasi verbal dan
non verbal
o Cegah klien mengisolasi diri
o Ciptakan kegiatan rutin ( ADL )
o Buat batasan perilaku yang tidak pantas
o Orientasikan klien ke dunia yang nyata
o Beri pujian pada perilaku yang tepat
o Tingkatkan kegiatan dan tugas secara bertahap untuk
menimbulkan pengalaman positif
|
b.
Menyelidiki diri; Membantu klien menyelidiki diri
Prinsip
|
Rasional
|
Tindakan
|
Bantu klien
menerima perasaan dan pikirannya
|
Dengan menunjukkan sikap menerima
perasaan dan pikiran klien, maka klien akan melakukan hal yang sama
|
o Motivasi klien mengekspresikan emosi, keyakinan perilaku
dan pikirannya
o Gunakan komunikasi terapeutik dan empati
o
Catat pikiran yang logis, observasi respon emosi
|
Menolong klien menjelaskan konsep
dirinya dan hubungannya dengan orang lain secara terbuka
|
Keterbukaan persepsi diri adalah
awal untuk merubah suasana sepi dan dapat mengurangi ansietas
|
o Tumbuhkan persepsi klien terhadap kekuatan dan
kelemahannya
o Bantu klien menurunkan self idealnya
o Bantu klien menjelaskan hubungannya dengan orang lain
|
Menyadari dan mengontrol perasaan
perawat
|
Kesadaran diri akan membantu
penampilan model perilaku dan membatasi efek negative dalam berhubungan
dengan orang lain
|
o Sadari perasaan sendiri baik perasaan negative dan positif
dalam berhubungan
|
Empati pada klien, tekankan bahwa
kekuatan untuk berubah ada pada klien
|
Rasa empati
dapat menguatkan pandangan klien memahami perasaan orang lain
|
o Gunakan respon empati dan observasi apakah perasaan
perawat simpati atau empati
o Jelaskan bahwa klien berguna dalam memecahkan masalahnya
o Libatkan keluarga dan kelompok menyelidiki diri klien
o Bantu klien mengenal konflik dan koping maladaptive
|
c.
Mengevaluasi diri; Mambantu klien mengevaluasi diri
Prinsip
|
Rasional
|
Tindakan
|
Membantu
klien mengidentifikasi masalahnya secara jelas
|
Setelah mengetahui masalah dengan
jelas alternative pemecahan dapat dibuat klien
|
o bersama klien identifikasi stressor dan bagaimana
penilaiannya
o Jelaskan bahwa keyakinan klien mempengaruhi perasaan dan
perilakunya
|
Kaji respon
koping adaptif dan maladaptif klien terhadap masalah yang dihadapi
|
Dengan
mengetahui koping yang dipilih klien dapat mengevaluasi konsekwensi positif
dan negatif
|
o Bersama klien mengidentifikasi
o Keyakinan, ilusi, tujuan yang tidak realistic
o Identifikasi kekuatan klien
o Tunjukkan konsep sukses dan gagal dalam persepsi yang
cocok
o Teliti sumber koping yang digunakan klien
o Uraikan pada klein bahwa respon koping dapat dipilih
dengan bebas dan mempunyai dampak positif maupun negative
o Bersama klien mengidentifikasi respon koping yang
maladaptif
o Komunikasi yang memfasilitasi konfrontasi yang mendukung
o Kalrifikasi peran
|
d.
Membuat perencanaan yang
realistik; Membantu klien membuat rencana yang realistik
Prinsip
|
Rasional
|
Tindakan
|
Bantu klien mengidentifikasi
pemecahan masalah
|
Jika semua alternative sudah
dievaluasi, perubahan menjadi efektif
|
o Jelaskan bahwa yang dapat merubah dirinya adalah klien
bukan orang lain
o Bantu keyakinan dan ide klien ke dalam kenyataan
o Gunakan lingkungan membantu keyakinan klien jadi konsisten
|
Bantu klien mengkonsep tujuan yang
realistik
|
Dengan tujuan yang jelas dapat
merubah harapan yang diinginkan
|
o Bantu klien merumuskan tujuan
o Bantu klien untuk menetapkan perubahan yang diinginkan
o Anjurkan klien menggunakan pengalaman baru untuk
mengembangkan potensinya
o Gunakan role model, role play, visualisasi dan
redemonstrasi yang sesuai
|
e.
Bertanggung jawab dalam bertindak
Prinsip
|
Rasional
|
Tindakan
|
Mengeksplorasi
koping adaptif dan maladaptif klien dalam memecahkan masalahnya
|
Sangat
penting bagi klien mengetahui koping yang digunakan dalam pemecahan
masalahnya baik yang negative maupun yang poitif
|
o
Beri kesempatan klien untuk memilih koping yang ingin
digunakan dan konsekwensinya
o Bantu klien mengidentifikasi keuntungan kerugian mekanisme
koping yang dipilih
o Diskusikan bila klien memilih mekanisme koping negative
berikut konsekwensinya
o Berikan dukungan positif untuk mempertahankan kemajuannya
|
Untuk meningkatkan penerimaan klien
secara unuk di dalam keluarga, diperlukan pendidikan kesehatan mental yang
dapat dilihat pada table berikut ini
Pendidikan kesehatan mental bagi keluarga
Tujuan
|
Kegiatan
Instruksional
|
Evaluasi
|
Menegaskan konsep keunikan anggota
keluarga
|
Diskusikan keunikan masing –
masing anggota keluarga. Bantu klien mengidentifikasikan tingkat kemampuannya
di antar anggota keluarga
|
o Klien dapat mengidentifikasi fungsi keluarga
|
Uraikan karakteristik perpaduan
emosi
|
Analisa tipe dan pola hubungan
dalam keluarga. Gunakan kertas dan pensil untuk menggambarkan pola keluarga
|
o Klien menguraikan pola hubungan dalam keluarga
o Klien mengidentifikasi peran dan perilakunya
|
Diskusikan pembentukan dan
pelaksanaan peran dalam keluarga
|
Sintesa dinamika keluarga dan
manifestasi stress pasien, akan mendorong komunikasi dalam keluarga
|
o Klien menyadari kontribusi keluarga terhadap stress masing
– masing anggota
|
D. RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
Pada makalah ini akan diuraikan
tindakan keperawatan pada 2 ( dua ) diagnosa, yaitu :
1.
Perubahan penampilan peran
berhubungan dengan harga diri rendah
2.
Gangguan harga diri : harga diri
rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh
Rencana Tindakan Keperawatan pada :
1. Diagnosa : Perubahan penampilan
perab berhubungan dengan harga diri rendah
o
Tujuan Umum :
o
Klien dapat melanjutkan peran sesuai
dengan tanggung jawabnya
o
Tujuan Khusus :
o
Klien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat
o
Klien dapat mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o
Klian dapat menilai kemampuan yang
dapat dilakukan
o
Klien dapat menetapkan (
merencanakan ) kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
o
Klien dapat melakukan kegiatan
sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuan
o
Klien dapat memanfaatkan system
pendukung yang ada
o
Tindakan Keperawatan
o
Bina hubungan saling percaya
o
Salam terapeutik
o
Perkenalkan diri
o
Jelaskan tujuan interaksi
o
Ciptakan lingkungan yang tenang
o
Buat kontrak yang jelas (apa yang
akan dilakukan/dibicarakan, waktu)
o
Beri kesemapatan untuk mengungkapkan
perasaannya tentang penyakit yang diderita
o
Sediakan waktu untuk mendengarkan
klien
o
Katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang
yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
o
Diskusikan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien. Dapat dimulai dari bagian tubuh yang masih
berfungsi dengan baik, kemampuan lain yang dimiliki oleh klien, aspek positif (
keluarga, lingkungan ) yang dimiliki klien. Jika klien tidak mampu
mengidentifikasi, maka dimulai oleh perawat memberi “ reinforcement “ ( pujian
terhadap aspek positif klien
o
Setiap bertemu klien, hindarkan
memberi penilaian negative. Utamakan memberi pujian yang realistik
o
Diskusikan dengan klien kemampuan
yang masih dapat digunakan selama sakit. Misalnya : penampilan klien dalam
“self-care”, latihan fisik dan ambulasi secara aspek asuhan terkait dengan
gangguan fisik yang dialami klien
o
Diskusikan pula kemampuan yang dapat
dilanjutkan pengguanaannya setelah pulang sesuai dengan kondisi sakit klien.
o
Rencanakan bersama klien aktifitas
yang dapat dilakukan setiap kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan dengan
bantuan sebagian, kegiatan yang membutuhkan bantuan total
o
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien
o
Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien lakukan ( sering klien takut melaksanakannya )
o
Beri kesempatan pada klien untuk
mencoba kegiatan yang telah direncanakan
o
Beri pujian atas keberhasilan klien
o
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
di rumah
o
Berikan pendidikan kesehatan pada
keluarga tentang cara merawat klien harga diri rendah
o
Bantu keluarga memberi dukungan
selama klien dirawat
o
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
di rumah
o
Hasil Yang Diharapkan :
o
Klien mengungkapkan perasaannya
terhadap penyakit yang diderita
o
Klien menyebutkan aspek positif dan
kemampuan dirinya ( fisik, intelektual, system pendukung )
o
Klien berperan serta dalam perawatan
dirinya
o
Percaya diri klien dengan menetapkan
keinginan atau tujuan yang realistis
2. Diagnosa : Gangguan harga diri :
harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh
o
Tujuan Umum
o
Klien menunjukkan pengingkatan harga
diri
o
Tujuan Khusus :
o
Klien dapat meningkatkan keterbukaan
dan hubungan saling percaya
o Klien dapat mengidentifikasi perubahan
citra tubuh
o
Klien dapat menilai kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
o
Klien dapat menerima realita
perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh
o
Klien dapat menyusun rencana cara –
cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
o
Klien dapat melakukan tindakan
pengembalian integritas tubuh
o
Tindakan keperawatan :
o
Bina hubungan saling percaya
o
Salam terapeutik
o
Komunikasi terbuka, jujur, empati
o
Beri kesempatan untuk mengungkapkan
perasaan klien terhadap perubahan tubuh.
o
Sediakan waktu untuk mendengarkan
klien
o
Lakukan kontrak untuk program asuhan
keperawatan ( pendidikan kesehatan, dukungan, konseling dan rujukan )
o
Diskusikan perubahan struktur,
bentuk atau fungsi tubuh
o
Observasi ekspresi klien pada saat diskusi
o
Diskusikan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien ( tubuh, intelektual, keluarga ) oleh klien di luar
perubahan yang terjadi
o
Setiap bertemu klien, hindarkan
memberi penilaian negative. Utamakan memberi pujian yang realistik
o
Beri pujian atas aspek posirtif dan
kemampuan yang masih dimiliki klien
o
Dorong klien untuk merawat diri dan
berperan serta dalam asuhan klien secara bertahap
o
Libatkan klien dalam kelompok klien
dengan masalah gangguan citra tubuh
o
Tingkatkan dukungan keluarga pada
klien terutama pasangan
o
Diskusikan cara – cara ( booklet,
leaflet sebagai sumber informasi ) yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh
o Dorong klien memilih cara sesuai bagi
klien
o
Bantu klien melakukan cara yang
dipilih
o
Membantu klien mengurangi perubahan citra tubuh. Misalnya : protesa untuk bagian tubuh tertentu, tongkat
o
Rehabilitasi bertahap bagi klien
o
Diskusikan dengan klien kemampuan
yang masih dapat digunakan selama sakit. Misalnya : penampilan klien dalam
“self-care”, latihan fisik dan ambulasi secara aspek asuhan terkait dengan
gangguan fisik yang dialami klien
o
Diskusikan pula kemampuan yang dapat
dilanjutkan pengguanaannya setelah pulang sesuai dengan kondisi sakit klien.
o
Rencanakan bersama klien aktifitas
yang dapat dilakukan setiap kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan dengan
bant
Daftar Pustaka
1.
Keliat, B.A ( 1994 ), Gangguan
Konsep Diri, Jakarta, EGC
2.
Keliat, B.A. ( 1998 ), Gangguan
Koping, Citra Tubuh dan Seksual pada Klien Kanker, Jakarta, EGC
3.
Keliat, B.A, ( 1998 ), Penetalaksanaan
Stress, Jakarta
4.
Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. (
1995 ), principle and practice of psychiatric nursing, ( 5 th ed)
5.
Towsend, M.C.( 1998 ). Diagnosa
Keperawatan pada Keperawatan psikiatri : Pedoman untuk pembuatan Rencana
keperawatan, Jakarta : EGC ( Terjemahan ).
Langganan:
Postingan (Atom)